Membangun Karakter Pemuda melalui Organisasi Gerakan Pemuda Ansor - ANSOR TANGSEL

Tuesday, February 23, 2021

Membangun Karakter Pemuda melalui Organisasi Gerakan Pemuda Ansor

 

Pergerakan Pemuda Indonesia dengan GP Ansor

Pembangunan pemuda menjadi program penting dalam setiap negara di dunia, karena pemuda merupakan aset terbesar bangsa sekaligus sebagai tumpuan harapan yang akan menegakkan kembali cita-cita bangsa, selain itu pemuda juga merupakan bagian dari roda perputaran zaman yang diharapkan kembali menjadi agent of change (Dewanta dan Syaifullah, 2008: 46).

 

Peran dan partisipan pemuda sangat penting dalam membangun kesejahteraan masyarakat, sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa setiap negara selalu berusaha untuk membangun pengetahuan, keterampilan, dan karakter pemuda. Ada peribahasa yang mengungkapkan bahwasanya barang siapa mengusai pemuda, maka akan dapat menguasai masa depan (Tilaaar, 1911: 34).

 

Namun sayangnya, peran pemuda saat ini belum menuai hasil yang maksimal apabila dibandingkan dengan pemuda di era proses kemerdekaan yang begitu militan untuk berjuang melawan penjajah. Hal ini tentunya menjadi pekerjaan rumah bagi bangsa Indonesia untuk memikirkan nasib pemuda kedepan.

 

Beberapa program kepemudaan sudah dijalankan oleh kementerian Olahraga dan pemuda, baik melalui acara nasional maupun internasional, namun kenyataannya belum menuai hasil yang maksimal. Melihat kenyataan tersebut, nasib pemuda tidak boleh digantungkan semua pada pemerintah, karena keterbatasan dana, akses, dan arahan.

 

Peran organisasi kepemudaan sangat diharapkan untuk membantu membangun karakter pemuda agar menjadi lebih baik lagi, baik dari organisasi yang berhalauan nasionalis, islamis, maupun percampuran antar keduanya. Seperti Gerakan Pemuda Ansor yang merupakan salah satu organisasi kepemudaan yang perannya dalam membangun karakter pemuda sudah begitu mapan. Banyak kader dari Gerakan Pemuda Ansor yang sudah berperan di dalam masyarakat baik menjadi Camat, Bupati, hingga Menteri seperti halnya Gus Yaqut yang merupakan pimpinan pusat Gerakan Pemuda Ansor, hal ini merupakan cerminan bahwasanya Gerakan Pemuda Ansor merupakan organisasi yang sudah banyak menjadikan kader yang bermanfaat bagi bangsa dan negara.

 

Kaderisasi dalam tubuh Gerakan Pemuda Ansor melalui beberapa hal seperti. Pertama, Rijalul Ansor, melalui kegiatan "Majlis Dzikir dan Sholawat" untuk menuntut ilmu keagamaan, penguatan aqidah Ahlussunnah Wal Jama’ah An-Nahdliyyah dan dakwah Islam Rahmatan lil A’lamin. Selain itu, Rijalul Ansor juga mengadakan pengajian yang di dalamnya terdapat proses pendidikan karakter dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab.

 

Kedua, Pendidikan Kepemimpinan Dasar (PKD) merupakan salah satu pendidikan kader yang memiliki fungsi untuk membangun kader yang berkarakter militan, meningkatkan kualitas dan potensi dengan menanamkan ideologi dan membangun nilai akhlaqul karimah, menguatkan kepedulian dan daya kritis, serta memperkuat kapasitas kepemimpinan untuk mewujudkan kemaslahatan publik dalam kehidupan masyarakat dan berbangsa.

 

Ketiga, Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) merupakan suatu kegiatan yang diadakan oleh GP Ansor untuk mencetak kader inti yang professional dan output dari Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) adalah menjadi Banser (Barisan Ansor Serbaguna) yang merupakan lembaga semi otonom dari GP Ansor. Namun sayangnya, partisipasi pemuda saat ini masih minim untuk mengikuti kaderisasi yang dilakukan dalam organisasi Gerakan Pemuda Ansor karena godaan pemuda yang mengarah pada materi dan orientasi untung-rugi sehingga masih kurangnya kesadaran pemuda untuk memikirkan masa depan bangsa karena sibuk untuk memikirkan diri sendiri. Padahal dalam proses kaderisasi akan terbentuk jiwa dinamis, kreatif dan pantang penyerah yang sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantangan zaman yang berubah begitu cepat.

 

Terakhir, sebagai pemuda hendaklah segera membangun kesadaran diri sebelum masa muda habis untuk bermain karena waktu terus berjalan tanpa disadari, sehingga hanya penyesalanlah yang bisa dirasakan.

 

Editor : Kholili
Penulis : Syaiful Ahyar – Kader GP Ansor Tangsel dan Redaktur NUOnline Banten.

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Disqus comments