Menyiapkan Pemuda untuk Generasi Mendatang Tanpa Miras - ANSOR TANGSEL

Tuesday, March 2, 2021

Menyiapkan Pemuda untuk Generasi Mendatang Tanpa Miras

 UU Legalitas miras resmi di batalkan

Kebijakan pemerintah soal investasi minuman beralkohol menimbulkan polemik di masyarakat. Beberapa ormas Islam, tokoh agama, dan masyarakat tidak setuju soal kebijakan tersebut. Di samping itu, minuman beralkohol mempunyai citra yang buruk di kalangan muslim apalagi dengan ajaran agama Islam yang melarang minuman yang memabukkan.

Minuman beralkohol identik dengan kenakalan, kekacauan, dan keburukan karena kenyataannya banyak kejadian penyimpangan yang tidak lepas dari akibat minuman yang berbau alkohol. Walapun kebijakan investasi tersebut hanya berlaku di beberapa wilayah, seperti Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Utara (Sulut), dan Bali.

Namun penolakan masyarakat, dan tokoh Islam merupakan bagian dari upaya mengawal dan mempertahankan budaya Indonesia yang tidak lepas dari budaya timur soal ajaran Islam.

Menanggapi penolakan tersebut, akhirnya Presiden Joko Widodo mencabut/membatalkan investasi minuman beralkohol yang akan di sahkan. Hal ini patut di apresiasi secara serius, tanggapan pemerintah dalam hal ini khusunya bapak Jokowi, mau mendengarkan pendapat dari berbagai element, terutama oraganisasi besar Islam seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah yang kemudian berakibat pada dicabutnya Perpres 10 tahun 2021 tentang Legalitas investasi miras (minuman beralkohol) di Indonesia.

Peristiwa tersebut menjadi pelajaran yang luar biasa bagi kalangan pemuda, di mana minuman beralkohol masih tabu di kehidupan masyarakat Indonesia ketika hal itu dilakukan secara terang-terangan. Karena pada kenyataannya masih ada sebagian pemuda yang minum alkohol sehingga mabuk dan menimbulkan kekacuan dan kegaduhan di kehidupan masyarakat.

Hal ini sudah sering diberitakan di berbagai media, baik digital maupun cetak. Melihat kejadian tersebut, tentunya sangat meresahkan bagi perkembangan pemuda kedepannya. Di samping pemuda sebagai garda terdepan untuk melanjutkan kepemimpinan bangsa, juga sebagai cerminan karakter bangsa. Jika pemudanya sudah melakukan penyimpangan di masa mudanya, bagaimana nasib bangsa kedepannya.

Peran orang tua, masyarakat, dan negara sangat dibutuhkan untuk mengawal pemuda dan mempersiapkannya menjadi generasi yang berkualitas. Tanpa adanya bimbingan dan arahan dari stake holder, maka harapan itu menjadi sirna dan sia-sia. Karena tantangan zaman yang semakin komplek, ditambah dengan perkembanagn teknologi yang tak bisa dibendung lagi.

Potensi untuk melakukan penyimpangan sangat terbuka lebar, karena pengaruh teknologi, dan itu tidak bisa dihindari, apalagi di jauhi, karena sudah menjadi kebutuhan saat ini. Kemudian hal yang bisa dilakukan adalah memberikan pemahaman soal literasi digital yaitu dengan cara mengarahkan akses dan kontrol dalam menggunakan teknologi digital dengan baik dan sesuai dengan etika yang berlaku.

Baca juga : Menjelang Satu Abad NU: Respon Generasi Muda NU

Organisasi kepemudaan sangat diharapkan kehadirannya ditengah pemuda yang galau, tidak memiliki tujuan hidup yang jelas dan lain sebagainya. Seperti halnya organisasi Gerakan Pemuda Ansor, sebagai basis organisasi kepemudaan yang mengusung nilai-nilai ke-islam-an dan ke-nasional-annya sudah di akui serta berjalan hingga kini.

Organisasi Gerakan Pemuda Ansor bisa menjadi pengasuh atau pembimbing para pemuda yang galau, karena di dalam organisasi tersebut, di ajarkan nilai-nilai keislaman dan tata cara menghadapi kehidupan, sekaligus menyelesaikan masalah. Sebab dalam kaderisasi yang dilakukan oleh Gerakan Pemuda Ansor lebih bersifat praktik sehingga pemuda akan lebih senang, ketika dihadapkan dengan realitas yang dihadapi dari pada bergelut dalam teori.

Di samping itu, Gerakan Pemuda Ansor senantiasa pro-aktif dalam menjaring para pemuda, dan melakukan inovasi serta kreatifitas untuk menarik perhatian para pemuda agar tertarik untuk bergabung dengan GP Ansor. Upaya tersebut merupakan bagian dari ikhtiar untuk menyiapkan generasi pemuda yang berkompeten, unggul, dan maju.

Baca juga : Kirim Tulisan atau Artikel di Website Ansor Tangsel

Indonesia di harapkan menjadi negara yang maju dengan para pemuda yang berkualitas untuk mempimpin bangsa dan merawatnya dengan benar. Kemajuan negara tidak bisa dilepaskan oleh kualitas pemudanya. Semangat pemuda adalah semangat kemajuan bangsa.

Editor : Kholili
Penulis : Syaiful Ahyar – Kader GP Ansor Tangsel dan Redaktur NU Online Banten.

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Disqus comments