Ngopi Bareng Wasilah MWCNU Pondok Aren Menguatkan Ke-NU-an yang Mandiri - ANSOR TANGSEL

Saturday, March 13, 2021

Ngopi Bareng Wasilah MWCNU Pondok Aren Menguatkan Ke-NU-an yang Mandiri

NU Pondok Aren Ngopi Bareng

Pondok Aren, Tangsel – Dilema warga NU kecamatan Pondok Aren - Tangerang Selatan adalah masih sulitnya ditemukan Warga Nahdlatul ‘Ulama di wilayah kecamatan Pondok Aren dekat lingkungan secara sempit dan luas, dikarenakan satu dan lain hal, dimana wilayah yang merupakan terdapat banyaknya basis intoleran diluar NU.

Oraganisasi islam Nahdlatul ‘Ulama (NU) masuk kedalam wilayah kecamatan Pondok Aren ini terhitung belum lama, bisa dikatakan baru atau seumur jagung. NU masuk ketika Kota Tangerang Selatan memisahkan diri dari kabupaten Tangerang, pada akhir tahun 2008, tepatnya tanggal 26 November. Ini berdasarkan undang-undang nomor 51 tahun 2008 tentang pembentukan Kota Tangerang Selatan oleh Banten.

Saat itu secara pasif NU di kecamatan Pondok Aren didirikan secara struktural, dan resmi masuk kedalam tatanan kepengurusan PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul ‘Ulama). Namun sangat disayangkan, pada saat-saat NU pertama kali berdiri belum bisa bergerak secara maksimal. Dalam kata lain pergerakan NU secara struktur kepengurusan pada waktu awal berdiri tidak bergerak cepat untuk melebarkan sayapnya di kecamatan Pondok Aren, bisa dibilang melempem.

Baca juga : PCNU Tangsel : Semangat Baru, Harapan Baru, Bergerak Maju

Namun NU tak sekecil itu, perlahan-lahan oraganisasi yang sudah didirikan di hampir seluruh dunia ini dapat bangkit dan bergerak cepat untuk dapat mengkounter segala hal negative yang berbau radikalisme, terorisme serta intoleran di kecamatan Pondok Aren kota Tangerang Selatan.

Sedikit Kilas balik MWCNU Pondok Aren di era awal dibentuk, menurut kabar yang penulis temukan tidak adanya pergerakan yang berarti apa-apa. Kemudian pada masa jabatan 5 tahun berselang MWCNU Pondok Aren berganti kepengurusan, sudah mulai ada penambahan kuota pengurus MWC dan pembentukan ranting di beberapa kelurahan di Pondok Aren. Namun lagi-lagi itupun hanya sebatas pembentukan semata, dan tidak adanya pergerakan apa-apa.

Kemudian masa jabatan 5 tahunan pun Kembali bergilir, tepatnya pada 18 Juli 2020 kepengurusan MWCNU Pondok Aren resmi dilantik di Pondok Pesantren Jam’iyyah Islamiyah. Sebelumnya pembentukan awal melalui proses yang cukup lama untuk musyawarah mufakat terhadap ketua serta anggota terpilih dalam struktur kepengurusan MWCNU Pondok Aren pada tahun 2019.

Terpilih dengan musyawarah mufakat ketua serta pengurus MWCNU Pondok Aren, yang didampingi langsung juga oleh perwakilan pengurus PCNU Tangsel Kyai Zahir (Sekjend PCNU) kala itu dan beberapa pegurus PCNU Tangsel lainnya.

Maka terpilih serta diresmikan oleh PWNU Banten, sebagai Rais Syuriah Dr. KH. Suhada, MA., Ustadz Irfan Zainy Abbas sebagai Katib Syuriah, KH. Muhammad Thoha, S.Ag sebagai Ketua Tanfidziyah, Ustadz Sholeh Anas RJ sebagai Sekretaris beserta jajaran lainnya dalam kepengurusan MWCNU Pondok Aren.

Selanjutnya berselang beberapa bulan, MWCNU Pondok Aren langsung mengagendakan Rapat MUSKER (Musyawarah Kerja) yang juga di adakannya Musyawarah serta mufakat membentuk kepengurusan yang paten terlebih dahulu, dengan perancangan yang matang dan tidak main-main. Yang menambahkan serta Lembaga-lembaga yang akan di aktifkan oleh pengurus MWC.

Baca juga : Cara Mengirim Tulisan/Artikel di Website Ansor Tangsel

Maka dilaksanakanlah MUKER yang sekaligus sebagai promotor pertama di wilayah Tangsel, yang selama berdirinya NU di Tangsel sejarah mengatakan belum ada yang pernah melaksanakannya. Sabtu, 28 November 2020 MUKER dilaksanakan, bertempat di lantai tiga Gedung sekolah Pondok Pesantren Jam’iyyah Islamiyah, Kampung Ceger – Pondok Aren – Tangsel.

Sesuai fakta sejarah yang mengatakan selama berdirinya NU di kecamatan Pondok Aren, dimasa inilah NU mulai berkembang lebih baik dari masa-masa sebelumnya. Terlebih dimasa kepemimpinan Gus Mas’ud sebagai ketua Tanfidzhiyah terpilih tahun 2021. Bergerak melesat bagai busur panah yang tepat membidik sasarannya.

Namun dilema tetap ada walau terlihat maju, meski begitu tidak ada masalah yang besar selama sama-sama mencari maslahat secara musyawarah dan mufakat baik dengan pelaksanaan resmi maupun santai seperti “Ngopi Bareng NU Pondok Aren” yang telah berjalan selama 3 bulan ini dengan Istiqomah.

Ngopi Bareng ini bukan ngopi tanpa adanya solusi, namun memang sengaja di lancarkan demi mendapatkan banyak solusi dan ide-ide cemerlang yang tersembunyi dari orang-orang yang jarang berbunyi.

Baca juga : Ansor-Banser Tangsel Berbagi Takjil dengan Polsek Pd. Aren Dan Narapidana

Siapakah yang mengikuti Ngopi Bareng NU Pondok Aren?


Seluruh jajaran NU sekecamatan Pondok Aren, mulai dari MWCNU, Muslimat, Ansor, Banser, Rijalul Ansor, Fatayat, Pagar Nusa, IPNU, IPPNU sampai warga NU biasa yang tidak berada di struktural MWCNU Pondok Aren ataupun ranting. Dengan agenda pelaksanaan rutin 2 minggu sekali pada malam sabtu.

Berkat partisipasi para pengurus NU yang hadir disetiap agenda yang terjadwal, maka keluarlah banyak gagasan atau ide-ide serta kemaslahatan terhadap persoalan yang dihadapi didalam tubuh NU Pondok Aren sendiri.

“Maka diharapkan agar para pengurus atau siapapun yang hadir dalam acara santai Ngopi Bareng NU Pondok Aren untuk mau bertukar fikiran, ide-ide atau gagasan yang dapat membangun lebih baik lagi NU di kecamatan Pondok Aren.” Tutur Kyai Thoha ketua Tanfidzhiyah MWCNU Pondok Aren yang sekaligus tuan rumah.

“Saya ini juga berharap kepada siapapun yang mau untuk bergilir menjadi tuan rumah Ngopi Bareng NU Pondok Aren ini, jadi tidak melulu ditempat saya, agar yang lain tidak bosen.” Tambahnya.

Kemudian harapan penulis yang juga sebagai orang yang membantu mengurusi NU di Pondok Aren, agar mendo’akan kami untuk tetap bisa Istiqomah didalam mengurusi NU, terutama di Pondok Aren beserta juga ranting-rantingnya. Sehingga tidak berbelok arah dan kuwalat dengan NU yang dijaga dan di do’akan oleh para Wali tanpa sumpah serapah.

Ngopi Bareng NU Pondok Aren ini bukan ngaji tapi banyak kajian yang terbahas disini, ini bukan acara resmi tetapi keresmian isi tidak pula berbuih. Semua berjalan secara santuy dan melegitimasi, obrolan yang santun dan penuh gelak tawa bukan obralan dan bualan semata. Semua tersadur membangun Inspirasi tanpa ambisi, merevisi, berbobot dan berisi. Dan lagi, ini bukan puisi.


Penulis & Editor : Kholili

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Disqus comments