Sosiopreneur : Menuju Kemandirian GP Ansor Tangerang Selatan - ANSOR TANGSEL

Wednesday, February 17, 2021

Sosiopreneur : Menuju Kemandirian GP Ansor Tangerang Selatan

  

Bangun Usaha GP Ansor secara mandiri

Tangerang Selatan – Semenjak Pandemi Covid-19 menyebar luas di dunia, begitu juga dengan Indonesia. Banyak masyarakat yang merasakan dampaknya, terutama sumber penghasilan yang menurun, karena pembatasan etika yang diberlakukan oleh pemerintah. Hal ini sudah berjalan etika satu tahun berlalu. Dengan berjalannya waktu masyarakat semakin punya inovasi dalam bertahan hidup, salah satunya menjalankan aktifitas jualan online. Hal ini tidak lepas dari fenomena dimana pekerjaan semakin sulit dicari karena pembatasan etika yang tidak diperbolehkan adanya kerumuman dan diwajibkan menjaga jarak. Sehingga teknologi menjadi alat yang efektif untuk menjalankan aktifitas jualan online. Memang ditengah keadaan yang dianggap kritis, manusia  akan menemukan solusi dan inovasi hasil dari pikirannya.


Jualan atau berdagang merupakan aktifitas yang baik sesuai dengan anjuran Nabi Muhammad Saw untuk menjalankan pergadangan. Karena Nabi Muhammad Saw dulu, terkenal sebagai pedagang yang amanah dan etikaonal. Aktifitas berdagang semakin membuat manusia jeli dalam mengelola waktu, managemen, dan hubungan antar manusia, makanya dibutuhkan keahlian dan ketekunan yang terus menerus. Seiring dengan berkembangnya teknologi, aktifitas dagang dilakukan secara online berkat adanya etika media yang bisa berfungsi untuk memasarkan sebuah produk. Sehingga muncul istilah baru yaitu interprenuership yang cenderung kekinian, namun intinya tetap sama.


GP Ansor yang merupakan organisasi kepemudaaan Islam yang mempunyai jiwa kepemudaan dan kepemimpinan sudah sepatutnya memiliki kesadaran untuk menjadi seorang intreprenuer, karena dalam organisasi harus mempunyai bekal materi untuk menjalankan aktifitas organisasinya. Sehingga kemandirian GP Ansor sudah tidak diragukan lagi. Karena segala kegiatan yang telah dilaksanakan GP Ansor selalu menuai kesuksesan tanpa adanya hambatan. Itu merupakan cerminan kemandirian sebuah organisasi.


Begitu juga yang dilakukan oleh GP Ansor Tangerang Selatan. Sudah mulai menuju kemandirian organisasi dengan cara berjualan sarung, peci. Kaos dan kopi, hal ini dilakukan karena GP Ansor Tangerang Selatan menyadari bahwasanya setiap kegiatan membutuhkan materi. Selain itu, adanya aktifitas dagang sebagai bentuk pelatihan kepada kader GP Ansor Tangerang Selatan agar senantiasa ikut serta dalam membangun kemandirian ekonomi.


Tujuan dari berdagang tidak serta merta untuk mencari keuntungan semata, namun lebih kepada etika ekonomi masyarakat, atau biasa disebut dengan istilah sosioprenuer, yaitu aktifitas jualan yang saling menguntungkan. Seperti halnya hasil dari penjualan ini akan dirasakan oleh para kader etika mengadakan kegiatan. Tentunya hubungan perdagangan yang saling menguntungkan, akan bisa berjalan dengan baik seiring dengan kesadaran para kader untuk membeli produknya. Atau bisa juga memasarkan kepada teman dan masyarakat sekitar.


Kemandirian organisasi sebagai bentuk independensi, artinya organisasi tidak bisa diintervensi oleh oknum yang mempunyai kepentingan baik itu politisi, pengusaha, atau perorangan. Karena pada kenyataannya kelemahan organisasi adalah etika adanya jasa materi. Sehingga akan menimbulkan rasa yang tidak enak etika tidak mau menjalankan keinginan dari yang memberikan materi. Gambaran itu memberikan kesadaran kepada GP Ansor Tangerang Selatan untuk menjalankan aktitas jual-beli agar bisa menuju organisasi yang mandiri.


Semoga GP Ansor Tangerang Selatan, bisa memberikan dampak yang lebih luas lagi khususnya bagi pada pemuda sebagai ujung tombak kepemimpinan bangsa.


Editor : Kholili
Penulis : Syaiful Ahyar – Kader GP Ansor Tangsel dan Redaktur NU Online Banten.

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Disqus comments